Seperti diberitakan sebelumnya, Madrid bersikap santai menanggapi ketegangan yang terjadi antara Mourinho dengan Preciado. Ada pun perang kata-kata dipicu oleh pernyataan Mou yang menyebut pelatih Gijon itu tak mempersiapkan tim dengan serius ketika menghadapi Barcelona.
Dalam perkembangan selanjutnya, masalah ini menjadi pelik. Komisi anti-kekerasan Spanyol menyoroti hal ini dan meminta federasi sepakbola Spanyol RFEF untuk bertindak terkait dengan aksi dua entrenador tersebut.
Madrid melalui direktur umum Jorge Valdano selanjutnya pasang badan untuk membela The Special One.
"Mourinho tidak bisa berhenti menjadi seorang Mourinho. Dia kami rekrut karena kepribadiannya dan dia bisa mengekspresikan apa yang dia rasakan dengan cara yang dia mau selama itu tidak melewati batas-batas peraturan," ujar Valdano dikutip dari situs resmi Madrid.
Lebih lanjut Valdano mengatakan bahwa dalam kasus ini Preciado-lah yang bertindak kelewat batas. "Pernyataan yang dikatakan Preciado sudah melewati batas dan itu memicu atmosfer dengan tensi ekstrim di Gijon yang membuat kami tidak nyaman ketika bermain di sana."
Pria asal Argentina itu juga mengatakan bahwa Preciado sempat menggunakan kata 'babi' untuk menyerang rivalnya tersebut. "Preciado adalah pelatih terkenal yang kadang mencoba memicu simpati publik. Dia telah bertindak lewat batas. Pelatih kami membikin kesalahan di Copa del Rey (melawan Murcia) dan dia sudah dihukum. Pelatih kami telah meminta maaf. Keberanian lebih diperlukan untuk meminta maaf daripada mengatai seseorang sebagai 'babi'."
"Kami tidak ingin menunjuk siapa saja yang layak dihukum. Debat ini dimulai lagi hari ini dan Preciado masih punya waktu untuk meminta maaf karena melampaui batas. Pada hari lain Preciado mengatakan bahwa dia tengah tak beruntung ketika mengekspresikan perasaannya. Sekarang saya berharap dia menyesali juga karena telah mengatakan 'babi'," tandas pemain Madrid era 1980-an itu.
Valdano juga mengatakan bahwa Los Merengues sudah bersikap positif meski diladeni dengan permainan keras tim tuan rumah serta sambutan tak bersahabat di markas Gijon baik itu dari para penonton mau.
"Cristiano Ronaldo banyak sekali dilanggar. Ini statistik, bukan opini. Kami tidak ingin mengeluh karena hal ini. Kami menerima keputusan wasit. Cristiano adalah pemain yang kuat dan terus berlatih dengan semangat untuk menghadapi situasi semacam ini."
"Di Gijon dia mendapatkan tekel keras, namun dia langsung bangkit. Hasilnya bakal lebih kontroversial bila Cristiano tak berdiri dan berpura-pura sakit. Kami berharap orang menilai hal ini dengan bijak dan normal," tutup Valdano.
(via detiksport)
Foto: Manuel Preciado (kanan) (gettyimages)
0 comments:
Post a Comment