Berturut-turut, Liverpool sukses memenangi laga melawan Blackburn Rovers, Bolton Wanderers dan Chelsea. Catatan terburuk mereka dalam empat laga berurutan sebelum pekan ini adalah bermain imbang 1-1 melawan Wigan Athletic.
Di Britannia Stadium, Minggu (14/11/2010) diniihari WIB, Liverpool seperti tak berdaya menghadapi determinasi si empunya stadion, Stoke City. The Potters berkali-kali merepotkan pertahanan Liverpool, dan Rory Delap menjadi momok dengan kemampuan ajaibnya: lemparan ke dalam.
Imbasnya, gawang Liverpool kebobolan dua kali. Yang pertama melalui sepakan Ricardo Fuller, setelah terjadi kemelut di depan gawang, sementara yang kedua hadir melalui usaha Kenwyne Jones. 'Si Merah' pun menelan kekalahan kelima musim ini.
"Saya jelas sedih karena rentetan catatan bagus berakhir. Selalu sulit bermain di sini," ucap Hodgson di situs resmi klub seusai laga.
"Kami bermain oke di babak pertama. Kami berhasil menghadapi tekanan dari lemparan ke dalam mereka, tendangan sudut dan umpan panjang ke depan masih bisa ditangani. Ketika mereka mencetak gol dengan diawali lemparan ke dalam, maka selalu ada pertarungan lebih besar lagi untuk dihadapi."
"Gaya bermain mereka sulit dihadapi. Kami sudah berusaha yang terbaik untuk menghadapinya, tapi mereka mendapatkan gol yang dibutuhkan. Lini depan kami seharusnya bisa lebih berusaha lagi untuk kami jika kami ingin mendapatkan hasil dari pertandingan ini."
"Saya tak mau terlihat seperti memberikan alasan murahan. Kami kalah dari tim yang tangguh, yang mengalahkan kami di beberapa sisi," tukasnya.
(via detiksport)
Foto: Wajah masam Roy Hodgson usai kalah dari Stoke City, Minggu (14/11/2010) dinihari WIB. (gettyimages)
0 comments:
Post a Comment