lihat juga

Sunday, February 17, 2013

Tunggal Putri Adriyanti Firdasari Kalah

Indonesia harus melupakan impiannya selama 22 tahun untuk memulangkan Piala Sudirman kembali ke Tanah Air, setelah tunggal putri Adriyanti Firdasari kalah 13-21, 13-21 dari Tine Baun. Pasalnya, tim Merah-putih dijegal Denmark di semifinal, dengan kekalahan 1-3. Hasil ini membawa Denmark maju ke partai puncak turnamen beregu campuran tersebut untuk bertemu juara bertahan China, yang juga menang 3-1 atas rival beratnya, Korea Selatan.

Indonesia hanya sekali menjadi juara Piala Sudirman, ketika turnamen ini untuk pertama kalinya digelar pada tahun 1989. Setelah itu, trofi tersebut tak pernah lagi kembali ke pangkuan Bumi Pertiwi, karena lebih banyak menetap di China serta Korea.

Tunggal putri Adriyanti Firdasari kalahDenmark langsung membawa Indonesia ke kondisi kritis ketika mereka menyapu dua angka pertama lewat ganda campuran dan tunggal putra. Ganda campuran terbaiknya, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, menaklukkan Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadeth dengan rubber game 15-21, 21-11, 21-13. Setelah itu, giliran tunggal putra Peter Hoeg Gade yang menggandakan keunggulan Denmark setelah menang 21-18, 21-16 atas Simon Santoso.

Ganda putra Alvent Yulianto Chandra/Mohammad Ahsan sempat menguak harapan Indonesia untuk bangkit. Kerja keras dan permainan sangat impresifnya, membuat mereka menang dua game langsung 23-21, 21-17 atas pasangan terbaik Denmark yang juga nomor satu dunia, Carsten Mogensen/Mathias Boe, sehingga Indonesia bisa mempertipis ketinggalan menjadi 1-2.

Namun di partai keempat, Firda tak berkutik menghadapi Tine Baun, dalam duel yang berlangsung 35 menit. Firda hanya mampu memberikan perlawanan maksimal di awal pertandingan, ketika dia mengimbangi permainan Tine hingga kedudukan 6-6. Tetapi setelah itu, pemain jangkung peringkat delapan dunia tersebut terus menjauh. Smes keras dan variasi pukulan yang dilakukannya membuat Firda harus pontang-panting mengejar bola, dan akhirnya harus menyerah 13-21.

Di game kedua, Firda benar-benar tak berkutik untuk meredam agresivitas Tine. Berbagai upaya sudah dilakukan, tetapi Tine terus melancarkan serangan berupa smes dan drop shot tajam, sehingga Firda harus rela tertinggal jauh.

Tine langsung unggul 4-1, dan tak pernah tersentuh lagi. Bahkan setelah keunggulan 7-5, mantan pemain nomor satu dunia ini meraup empat poin dan terus menjauh lagi hingga keunggulan 15-8. Meskipun sesekali Firda bisa menjegal, tetapi Tine yang sudah jauh memimpin dengan nyaman melanjutkan perjalanannya hingga meraih kemenangan 21-13, sekaligus memperpanjang rekor kemenangannya atas Firda menjadi 5-1. Demikian informasi dari admin Blog Kanghari yang berjudul Tunggal putri Adriyanti Firdasari kalah.

ads

Ditulis Oleh : gdfysx Hari: 9:00 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

surf