Big Data tengah menjadi fenomena hangat komunitas teknologi informasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Founder of Indonesian Cloud Forum (ICF) Teguh Prasetya bahkan mengatakan Big Data sudah ada di depan mata , salah satunya didorong oleh tingginya adopsi dari komputasi awan atau cloud computing.
"Saat ini Indonesia telah menuju era Big Data. Tren ini semakin cepat berkembang jika adopsi dari cloud computing berjalan muus di Indonesia," kata Teguh dalam seminar Big Data di Jakarta. Big Data bisa didefinisikan sebagai sebuah problem domain di mana teknologi tradisional seperti relasional data base tidak lagi mampu melayani. Menurut Teguh, Big Data merupakan volume, velositas dan variasi data.
Sementara Division Head of Data Center & Managed Service Project Indosat, Gidion Suranta Barus mengatakan, komputasi awan telah menjadi jawaban atas BIG Data tersebut. Menurutnya, hampir 85 persen server belum terutilisasi secara maksimal, sedangkan 73 persen dari belanja IT dialokasikan untuk merawat infrastruktur IT dan investasi kapasitas baru.
Indosat sendiri telah mengantisipasinya dengan menggelar merk dagang Indosat Cloud menjadi solusi total cloud yang aman, fleksibel dan glocal (global dan local). "Dengan mengadopsi koputasi awan, kita lebih efisien 77 persen dan waktu lebih cepat 72 persen. Keandalan juga bisa ditingkatkan 50 persen. Ini kenapa perusahaan perlu memperytimbangkan memakai sistem cloud computing," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment