lihat juga

Thursday, October 11, 2012

Layanan Informasi dan Keamanan (Kesimpulan)


Layanan Informasi

Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:259-260)layanan informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal  yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah  suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling.

Tujuan Layanan Informasi

Menurut Budi Purwoko (2008:52)tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian informasi adalah sebagai berikut:
  1. Para siswa dapat mengorientasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya terutama untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah maupun setelah menamatkan sekolah.
  2. Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
  3. Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana memperoleh informasi.
  4. Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuanya.

Metode Layanan Informasi

Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:269-271) Pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1)      Ceramah
2)      Diskusi
3)      Karya Wisata
4)      Buku panduan
5)      Konferensi karier

Jenis Informasi

Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:261-268)pada dasarnya jenis dan jumlah informasi tidak terbatas. Namun, khusunya dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling, hanya akan dibicarakan tiga jenis informasi, yaitu (a) informasi pendidikan, (b) informasi pekerjaan, (c) informasi sosial budaya.
1)            Informasi pendidikan
2)            Informasi jabatan
3)            Informasi sosial budaya

Layanan Keamanan

Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :

Rahasia (privacy)
Keterpaduan data (data integrity)
Keaslian (authenticity)
Convert Channel

Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
  1. Integrity
    Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
  2. Confidentiality
    Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
  3. Authentication
    Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
  4. Availability
    Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
  5. Nonrepudiation
    Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.

Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
  1. Interruption
    Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
  2. Interception
    Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa  orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
  3. Modification
    Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan  modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
  4. Fabrication
    Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.


Sumber :
1.       Prayitno & Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.
2.       Purwoko, Budi. (2008). Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press.
3.       Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang.(1993). Bimbingan Konseling Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.
4.       Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling  Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi

ads

Ditulis Oleh : gdfysx Hari: 8:14 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

surf