Hati-hati Universitas Abal-abal Mulai Menjamur | Hati-hati Universitas Abal-abal Mulai Menjamur | Hati-hati Universitas Abal-abal Mulai Menjamur
JAKARTA - Membeludaknya perguruan tinggi swasta (PTS) baru ternyata tidak selalu dibarengi dengan baiknya kualitas yang mereka tawarkan. Dari ribuan PTS di penjuru Tanah Air, banyak juga yang tidak terdaftar di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ciri perguruan tinggi tersebut, antara lain, biaya kuliah yang sangat murah dan tidak memadainya fasilitas kegiatan belajar mengajar.
Kurang ketatnya peraturan dari pemerintah ditengarai menjadi penyebab banyaknya perguruan tinggi baru, baik yang berbentuk universitas, sekolah tinggi, akademi, institut, dan juga politeknik. Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia UI) Prof. Kamanto Sunarto, SH, PhD, Kemendikbud sebenarnya sudah memberikan persyaratan untuk mendapatkan izin mendirikan perguruan tinggi.
"Tetapi kenyataannya, meski kebanyakan kampus-kampus itu memiliki izin, banyak juga yang tidak mendapat izin, dan sampai saat ini masih menyelenggarakan pendidikan," ujar Kamanto saat dihubungi Okezone, Jumat (2/11/2012).
Kamanto juga menuturkan, ada juga perguruan tinggi baru yang nakal. Seringkali, mereka diberi izin, tetapi kemudian menyalahi izin yang diberikan. Misalnya, perguruan tinggi itu tidak melaporkan perubahan keadaan yang mereka alami, seperti dosen yang ternyata sudah diberhentikan, atau fasilitas yang tadinya ada menjadi tidak ada.
"Mulanya diberi izin, setelah memenuhi standar minimal. Tetapi kenyataannya ada perubahan yang tidak diketahui oleh pemerintah," tutur Mantan Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) itu.
Pendapat Kamanto diperkuat oleh pegiat Koalisi Pendidikan Jimmy Paat. Menurut Jimmy, peraturan yang ada belum ditaati, sehingga muncullah perguruan tinggi baru yang belum memenuhi standar minimal.
"Jika perguruan tinggi banyak dan makin bagus, itu tidak ada masalah. Tetapi kalau banyak, tidak menghasilkan lulusan bagus, itu yang jadi masalah," tutur Jimmy.
Jimmy berharap, pemerintah tidak hanya terpaku pada perbaikan perguruan tinggi negeri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan perbaikan PTS.
Sekian tentang Hati-hati Universitas Abal-abal Mulai Menjamur
0 comments:
Post a Comment