lihat juga

Friday, November 30, 2012

Valentino Rossi Tetap Ada di Dalam Lubuk Hati HRC

Sebelumnya Shuhei Nakamoto merupakan anggota senior dalam proyek Honda F1, sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil presiden Honda Racing Corporation. Sambil menemani presiden HRC, Tetsuo Suzuki, pria asal Jepang ini sempat berkomentar mengenai usaha Honda untuk mendukung olahraga MotoGP, terutama pada kelas Moto2 dan Moto3. Honda merupakan partisipan yang cukup dominan dalam hal sumber daya, kontribusi, dan sejarah. Namun selalu bermain fair terhadap rivalnya, tidak seperti Ferrari di F1.

"Secara pribadi aku menyukai MotoGP maupun F1. Aku sangat bangga bekerja di HRC karena perusahaan kami bisa mendukung kompetisi dan menawarkan kontribusi yang besar pada jangka panjang untuk dunia balap motor. Membangun kelas Moto3 dan menyediakan mesin untuk kelas Moto2 merupakan contoh betapa banyak yang bisa kami lakukan."

"Ferrari memiliki otoritas absolut di F1. Jujur ya, kami tersiksa pada saat itu. Kenyataannya di MotoGP, Honda juga memiliki posisi yang kuat, tapi kami tetap bermain fair dengan rival kami. Jika saja kami menggunakan tekanan, maka balapan MotoGP akan kehilangan hal yang menarik. Banyak orang yang percaya bahwa Honda melakukan apa yang diinginkannya! Pada kenyataannya Honda tidak berlaku seperti Ferrari yang membuat lingkungan balap menjadi bias."

"Coba pikir, Honda menyediakan mesin Moto2 tanpa mendapatkan keuntungan dan membuat kelas Moto3 untuk membatasi penggunaan dana yang melambung pada kelas GP125. Serta di kelas MotoGP, kami mencoba untuk menjaga regulasi tetap adil."

"Aku yakin fans balap motor juga ingin mengikuti balapan dan melihat kemajuan teknologi motor, bukan hanya menyaksikan pertarungan di trek balap."


Mungkin yang paling mengejutkan adalah komentar presiden HRC, Tetsuo Suzuki, ketika ditanya siapa pembalap yang merupakan hero baginya. Suzuki yang juga mantan teman sekelas Nakamoto saat sekolah dulu, memilih dua mantan bintang Honda MotoGP, yaitu Valentino Rossi dan Daijiro Kato. Rossi memenangkan tiga gelar MotoGP pertamanya dengan Honda dan akhirnya pindah ke Yamaha pada akhir tahun 2003. Berikut komentar Tetsuo Suzuki.

"Bagiku Valentino Rossi dan Daijiro Kato adalah cahaya pemimpin. Aku harus menyebutkan sikap balapnya yang patut dicontoh.  Kebanyakan pembalap mengatakan, 'Aku tidak bisa berkendara dengan cepat karena ini itu'. Tapi Daijiro dan Valentino mengatakan, 'Tolong pecahkan masalah ini dan aku akan lakukan sisanya'."

Dengan sikap seperti itu kita pantas bilang 'Wow!' Ternyata masih ada cinta di HRC walaupun perpisahan Rossi dengan HRC meninggalkan duri dalam daging.

ads

Ditulis Oleh : gdfysx Hari: 5:40 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

surf