Setelah mengangkat kehidupan anak-anak di Belitung ke dalam sebuah film yang berjudul Laskar Pelangi, kini Mira Lesmana dan Riri Riza kembali mengangkat sebuah kehidupan masyarakat yang ada di Timur Indonesia.
Istri aktor Mathias Muchus itu menuturkan, pihaknya terkahir kali mengangkat soal problematika di NTT, khususnya bidang pendidikan di Flores dan Timor, melalui film dokumenter sekitar setahun silam untuk lembaga dunia, Unicef. Setelah menyelami lebih dalam melalui film yang digarapnya bersama Riri Reza itu, permasalahan di bumi Timor ternyata lebih kompleks.
“Dan kita banyak yang tak mengetahuinya karena seolah semua baik-baik saja, tenggelam dari sorotan publik,” kata dia.
“Dan kita banyak yang tak mengetahuinya karena seolah semua baik-baik saja, tenggelam dari sorotan publik,” kata dia.
Atambua 39 Derajat Celsius berkisah tentang sebuah kehidupan masyarakat di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Jika pembuatan film Laskar Pelangi menghabiskan dana 8 miliar lebih, maka film Atambua hanya menghabiskan dana 1,2 milliar rupiah, dan hanya dipekerjakaan oleh 18 orang kru film saja.
"Atambua 39 Derajat Celsius", bakal tayang perdana dalam skala dunia (world premiere) di Tokyo International Film Festival (TIFF) pada Oktober 2012.
"Rencananya world premiere-nya di Tokyo International Film Festival bulan depan. Saya harap teman-teman yang ada di Tokyo dapat hadir karena saya juga rencananya akan hadir," kata Mira Lesmana di Jakarta, Sabtu.
Mira mengatakan, penggarapan film yang bercerita tentang pengungsi-pengungsi Timor Timur pascareferendum pada 1999 tersebut memakan waktu kurang lebih setahun.
Tokyo International Film Festival sendiri rencananya akan digelar pada 20 hingga 28 Oktober 2012.
Mira juga mengatakan, "Atambua 39 Derajat Celsius" juga akan diputar di Rotterdam International Film Festival, Holland, pada akhir Januari 2013.
Di Indonesia, menurut istri sineas Mathias Muchus tersebut, film yang diperankan oleh Gudino Soares, Petrus Beyleto, dan Putri Moruk tersebut mulai tayang pada 8 November 2012.
"Rencananya world premiere-nya di Tokyo International Film Festival bulan depan. Saya harap teman-teman yang ada di Tokyo dapat hadir karena saya juga rencananya akan hadir," kata Mira Lesmana di Jakarta, Sabtu.
Mira mengatakan, penggarapan film yang bercerita tentang pengungsi-pengungsi Timor Timur pascareferendum pada 1999 tersebut memakan waktu kurang lebih setahun.
Tokyo International Film Festival sendiri rencananya akan digelar pada 20 hingga 28 Oktober 2012.
Mira juga mengatakan, "Atambua 39 Derajat Celsius" juga akan diputar di Rotterdam International Film Festival, Holland, pada akhir Januari 2013.
Di Indonesia, menurut istri sineas Mathias Muchus tersebut, film yang diperankan oleh Gudino Soares, Petrus Beyleto, dan Putri Moruk tersebut mulai tayang pada 8 November 2012.
Sinopsis Film Atambua 39 Derajat Celcius
Joao telah terpisah dari ibunya sejak berusia tujuh tahun. Ia dibawa eksodus ayahnya pindah ke Atambua setelah referendum 1999, sementara ibu dan dua adiknya yang masih bayi tinggal di Liquica, Timor Leste.Ronaldo, ayahnya, kini bekerja sebagai supir bis antar kota. Ia sering mabuk sampai akhirnya dipecat dari pekerjan.Satu hari gadis Nikia kembali ke Atambua untuk menyelesaikan ritual duka kematian kakeknya. Joao yang biasa menghabiskan waktu menjadi tukang ojek dan bermalasan bersama teman teman remajanya berganti kebiasaan dengan ritual mengikuti Nikia.Sesungguhnya ia tidak terlalu paham mengapa Perlahan Nikia mulai membuka hati pada Joao, sampai suatu hari Joao menunjukkan perasaannya dengan cara yang memaksa.Nikia pergi meninggalkan Atambua. Sementara, Ronaldo berkelahi di sebuah tempat bilyar, hingga ia kemudian ditahan di kantor Polisi. Joao menebus ayahnya keluar dari tahanan, kemudian pergi untuk mencari Nikia.Ronaldo pulang menemukan rumah yang kosong dan menemukan kumpulan surat dalam bentuk kaset kaset rekaman dari Istrinya. Joao mencoba menebus kesalahannya akankah Ronaldo mengikuti?
Trailer Film Atambua 39 Derajat Celcius
Atambua 39 Derajat Celcius
0 comments:
Post a Comment