Astronesia-Ilmuwan baru-baru ini mengungkap meteorit dengan kecepatan melesat paling tinggi yang pernah menghantam Bumi pada April 2012. Meteorit yang meledak sebagai bola api di langit California itu merupakan yang paling cepat dan paling langka yang pernah mendarat di Bumi.
Dilansir Tgdaily, Minggu (23/12/2012), benda luar angkasa Carbonaceous chondrites ini terdiri dari debu kosmik dan material presolar (pra-matahari) yang membantu membentuk planet-planet di sistem Tata Surya. Meteorit ini dipercaya mengirimkan air ke Bumi di awal waktu terciptanya.
Menggunakan tomografi penghitungan neutron, tim peneliti mampu mengidentifikasi adanya hidrogen di dalam meteorit tersebut. Ilmuwan juga mengungkap bahwa meteor ini menempuh perjalanan 50 ribu tahun, melayang dari orbit dekat Jupiter menuju Matahari.
Selain itu, meteor ini juga melewati Merkurius dan Venus, lalu bergerak hingga mendarat di Bumi. Benda luar angkasa ini juga diyakini memasuki atmosfer Bumi di kecepatan 64 ribu mil per jam.
"Jika ini adalah objek yang jauh lebih besar, ini bisa menjadi bencana," ungkap profesor geologi dari UC Davis, Qing-zhu Yin. Ketika meteor ini memasuki atmosfer Bumi, berat meteor ini bertambah sekira 100.000 pounds.
Sebagian besar bagian meteor tersebut terbakar dan meledak. Para ilmuwan serta kolektor dapat menemukan meteor tersebut di Bumi dalam kondisi utuh dengan bobot sekira dua kilogram.
Dilansir Tgdaily, Minggu (23/12/2012), benda luar angkasa Carbonaceous chondrites ini terdiri dari debu kosmik dan material presolar (pra-matahari) yang membantu membentuk planet-planet di sistem Tata Surya. Meteorit ini dipercaya mengirimkan air ke Bumi di awal waktu terciptanya.
Menggunakan tomografi penghitungan neutron, tim peneliti mampu mengidentifikasi adanya hidrogen di dalam meteorit tersebut. Ilmuwan juga mengungkap bahwa meteor ini menempuh perjalanan 50 ribu tahun, melayang dari orbit dekat Jupiter menuju Matahari.
Selain itu, meteor ini juga melewati Merkurius dan Venus, lalu bergerak hingga mendarat di Bumi. Benda luar angkasa ini juga diyakini memasuki atmosfer Bumi di kecepatan 64 ribu mil per jam.
"Jika ini adalah objek yang jauh lebih besar, ini bisa menjadi bencana," ungkap profesor geologi dari UC Davis, Qing-zhu Yin. Ketika meteor ini memasuki atmosfer Bumi, berat meteor ini bertambah sekira 100.000 pounds.
Sebagian besar bagian meteor tersebut terbakar dan meledak. Para ilmuwan serta kolektor dapat menemukan meteor tersebut di Bumi dalam kondisi utuh dengan bobot sekira dua kilogram.
Sumber: Okezone.com
0 comments:
Post a Comment