Beberapa ilmuwan percaya
bahwa perubahan iklim menjadi faktor yang mempengaruhi badai. Kaitan antara
badai sandy dan perubahan iklim memang tidak mudah untuk disimpulkan.
Pakar iklim dari
University of Victoria di Kanada, Andrew Weaver mengungkapkan bahwa"Bahan-bahan
badai tampaknya sedikit 'dimasak' oleh perubahan iklim, namun badai secara
keseluruhan sulit dikaitkan dengan perubahan iklim,"
Mchael Mann, pakar iklim dari
Pennsylvania State University mengatakan bahwa, salah satu faktor dari badai
sandy adalah air laut. Ia menuturkan ketinggian air muka laut di dekat New York
hampir 30 cm dalam 100 tahun terakhir. Pendapat itu juga dikuatkan pakar iklim
dari Texas Technology University, Katharine Hayhoe. Ia mengatakan bahwa
temperatur Samudra atlantik naik 2 derajat jika dibandingkan 100 tahun lalu.
Kenaikan suhu inilah yang memicu terjadinya lebih banyak badai
Faktor lain adalah bahwa
badai Sandy bergerak ke utara dari Karibia menuju Irlandia melewati wilayah
yang lebih hangat dari biasanya. Jeff Masters dari Weather Underground
mengungkapkan, hal tersebut turut memperkuat badai Sandy.
Faktor perubahan iklim
ini juga bisa dilihat dari semakin banyaknya badai yang terjadi menjelang akhir
bahkan sesuadah musimnya. Pada tahun 2008 studi yang dilakukan menunjukkan
bahwa badi Atlantik dimulai lebih awal dan berakhir lebih lama dari musimnya,
meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit berkaitan dengan perubahan iklim
Jumlah badaipun semakin
banyak terjadi, dalam keeadaan normal, di Atlantik terbentuk 11 badai. Namun,
dalam dua tahun belakangan ini sudah terjadi 19 dan 18 badai. Hingga 2 bulan
ini sebelum tahun 2012 berakhir, sudah terjadi 18 badai termasuk sandy.
Pada saat akan menerjang wilayah
Amerika Serikat, badai Sandy berbelok ke kiri menuju wilayah New Jersey,
kemudian bergerak terus ke utara. Menurut national Hurricane Center di AS, hal
ini dikarenakan adanya pusat tekanan rendah di Kanada.
Pemanasan di Arktik memperbesar
dan memperlama pusat tekanan rendah, meski hal itu mungkin tak berdampak padabadai sandy, ungkap Jennifer Francisdari Rutgers University.
Meski bukti kaitan badai Sandy dan perubahan iklim
ada, Gerald North dari Texas A&M University mengatakan, "Kebanyakan
adalah faktor alam. 80-90 persen faktor alam. Hal macam ini memang terjadi,
seperti kekeringan. Ini sesuatu yang alami."
Walikota New York, Michael
Bloomberg berpendapat "Yang jelas adalah bahwa badai yang kita alami tahun
lalu dan saat ini di negara ini dan seluruh dunia lebih parah dari sebelumnya.
apakah ini pemanasan global atau apapun, kita harus memperhatikan isu
itu."
Banjir besar di New York
sebenarnya telah diprediksi. Pakar iklim Michael Oppenheimer pada publikasinya
tahun 2012 mengungkapkan bahwa banjir besar akan terjadi setiap tiga hingga dua
puluh tahun. Perubahan iklim menyebapkan ketinggian muka air laut dan merubah pola
badai dijadikan kambing hitamnya. New York memang berpotensi tinggi bencana
0 comments:
Post a Comment