TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak hal dipertaruhkan personel 7 Icons ketika memutuskan hijrah dan mengadu nasib ke Jakarta untuk menembus blantika musik Indonesia. Yang mereka pertaruhkan di antaranya kuliah dan pekerjaan tetap. Karena itu, orangtua masing-masing sempat melarangnya mereka berangkat ke Jakarta. Namun, PJ, Natly, Linzy, Vanila, Mezty, GC, dan A Tee, keras kepala. Tekad mereka sudah bulat dan tidak bisa diubah. Mereka pun memaksakan diri ke ibukota. Tiba di Jakarta, personel 7 Icons banyak menemui kesulitan. Mereka sampai hidup susah karena terlalu banyak pengeluaran terutama untuk latihan. Sementara penghasilan mereka belum ada. Untuk bertahan salah satu personel sampai menjual mobil pribadinya. "Nggak kerasa, waktu sudah berlalu selama 1 tahun. Satu tahun penderitaan juga. Penderitaannya mungkin diawal bisa dibilang duka. kalau duka pasti banyak ya," timpal Mezty. Makanya, ketika orangtua mereka menghubungi via pesawat telepon untuk menanyakan keadaan, mereka sering berbohong. "Kita bilangnya baik-baik saja. Kita selalu menutupi (keadaan). Kalau mereka tahu pasti kita disuruh pulang. Jadi, kita niat untuk maju terus, tekad kita besar," ujar PJ, Sabtu, (29/10/2011), saat ditemui usai Mega Konser Sumpah Pemuda, di Hall D, Kemayoran, Jakarta Pusat.
lihat juga
Saturday, October 29, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment