Taman Sare, Taman Pemandian Para Raja Sumenep

Taman Sare, Taman Pemandian Para Raja Sumenep, bagi anda yang pernah mengunjungi Keraton Sumenep pasti anda sudah mengunjungi Taman Sare, oh ya bagi anda yang memang belum tahu atau sudah tahu, namanya yang benar adalah Taman Sare bukan Taman Sari, kalau Taman Sari itu ada di komplek Keraton Jogja sedangkan Taman Sare itu berada di Komplek Keraton Sumenep, memang hampir sama kelihatannya karena kedua keraton tersebut masih punya ikatan.

Pada awalnya antara keraton dengan pendopo letaknya terpisah, namun semenjak pada masa pemerintahan Sultan Abd.Rachman Pakuningrat atau lebih dikenal dengan Sultan Abdurahman, kedua bangunan tersebut dijadikan menjadi satu deret, Di sebelah selatan Taman Sare berdiri pendapa atau peseban yang sekarang dijadikan toko souvenir, disebelah selatan keraton terbentang jalan lurus menuju Masjid Jamik atau Masjid Agung Sumenep, disebelah timur keraton adalah perkampungan dan diarah timur jalan adalah Kampong Patemon (red.Kampung Pertemuan) yang artinya tempat pertemuan aliran taman milik rakyat dan Taman Lake’ yaitu taman tempat pemandian para prajurit keraton.

Aliran air tersebut dialirkan ke Kali Marengan, dari jalan Dr.Sutomo kearah timur terdapat jalan menurun sebelum tikungan jalan berdiri pintu gerbang keluar atau Labheng Ghelidighen sedangkan disebelah barat pintu keluar terdapat jalan menurun bekas undakan tujuh atau Petto’ Ondhegen.

Disebelah selatan jalan undakan terdapat Sagaran atau laut kecil merupakan bertamasya Putera-Puteri Adipati, Sagarantersebut dilengkapi dengan perahu-perahu kecil sebagai sarana bertamasya para Putri Raja dan adipati Sumenep, Kini Sagarantersebut sudah tiada dan kini bekas sagaran ditempati oleh Rumah Rakyat dan Lapangan Tennis.

Diatas adalah sekilas tentang Taman Sare, Taman Pemandian Para Raja Sumenep dari jaman dahulu hingga sekarang serta tempat-tempat pengaliran airnya.