Alfredo Di Stefano dikenal sebagai legenda hidup Real Madrid. Namun siapa yang menyangka jika sosok yang satu ini sebenarnya berpeluang menjadi legenda Barcelona sebelum akhirnya diserobot Madrid.
Di Stefano diklaim banyak kalangan sebagai salah satu pemain besar dalam sejarah sepakbola. Ia menjadi bintang kejayaan Los Blancos di era tahun 1950an hingga 1969an. Padahal, sebelum dimiliki Madrid, ia sempat diincar Barca.
Hal itu diungkapkan sang legenda Madrid dalam wawancara dengan media ternama Spanyol, Marca. Cerita itu berawal saat pria kelahiran Buenos Aires, Argentina ini masih berstatus sebagai pemain klub asal Kolombia, Millonarios.
"Saya benar-benar telah bosan selalu terbang kemanapun. Saya saat itu masih punya kontrak dengan Millonaris hingga Desember 1954 dan di awal 1955 saya sebenarnya ingin kembali ke River Plate," kata Di Stefano.
"Barca mendekati River Plate pertama kali dan Madrid mengambil keuntungan dengan menggelar negosiasi bersama Millonaris. Saya tidak tahu apapun saat itu. Yang saya tahu hanya sepakbola Amerika Latin. Itu kedua kalinya saya ke Eropa," lanjut Di Stefano.
Bahkan, sosok yang telah membela timnas dengan tiga negara berbeda yakni Argentina, Kolombia dan Spanyol ini mengaku telah menjalani latihan beberapa bulan bersama Barcelona (Juli hingga Agustus 1953).
"Saya tidak menandatangani apapun bersama mereka (Barcelona), segalanya menjadi mengambang. Saya berada di sana dua hingga tiga bulan tapi suatu hari mereka mengatakan kepada saya untuk pergi ke Madrid dan saya datang," terang sosok yang kini menjadi presiden kehormatan Madrid itu.
Bersama Madrid, pria yang kini berusia 86 tahun ini telah mempersembahkan banyak gelar termasuk 8 gelar La Liga dan lima trofi Champions League. Ia juga tercatat sebagai top skorer di tiga klub favoritnya itu.
Di Stefano diklaim banyak kalangan sebagai salah satu pemain besar dalam sejarah sepakbola. Ia menjadi bintang kejayaan Los Blancos di era tahun 1950an hingga 1969an. Padahal, sebelum dimiliki Madrid, ia sempat diincar Barca.
Hal itu diungkapkan sang legenda Madrid dalam wawancara dengan media ternama Spanyol, Marca. Cerita itu berawal saat pria kelahiran Buenos Aires, Argentina ini masih berstatus sebagai pemain klub asal Kolombia, Millonarios.
"Saya benar-benar telah bosan selalu terbang kemanapun. Saya saat itu masih punya kontrak dengan Millonaris hingga Desember 1954 dan di awal 1955 saya sebenarnya ingin kembali ke River Plate," kata Di Stefano.
"Barca mendekati River Plate pertama kali dan Madrid mengambil keuntungan dengan menggelar negosiasi bersama Millonaris. Saya tidak tahu apapun saat itu. Yang saya tahu hanya sepakbola Amerika Latin. Itu kedua kalinya saya ke Eropa," lanjut Di Stefano.
Bahkan, sosok yang telah membela timnas dengan tiga negara berbeda yakni Argentina, Kolombia dan Spanyol ini mengaku telah menjalani latihan beberapa bulan bersama Barcelona (Juli hingga Agustus 1953).
"Saya tidak menandatangani apapun bersama mereka (Barcelona), segalanya menjadi mengambang. Saya berada di sana dua hingga tiga bulan tapi suatu hari mereka mengatakan kepada saya untuk pergi ke Madrid dan saya datang," terang sosok yang kini menjadi presiden kehormatan Madrid itu.
Bersama Madrid, pria yang kini berusia 86 tahun ini telah mempersembahkan banyak gelar termasuk 8 gelar La Liga dan lima trofi Champions League. Ia juga tercatat sebagai top skorer di tiga klub favoritnya itu.
0 comments:
Post a Comment