Ketika kamu tertarik sama seseorang, kamu mungkin mulai nunjukin tanda-tanda kalau kamu suka sama dia. Artinya ada sesuatu darinya yang bikin kamu senang atau menarik perhatian kamu. Mungkin cuma hal sederhana seperti suka sama matanya atau meleleh waktu melihat senyumnya. Kamu mungkin suka sama seseorang yang jauh lebih tua atau bahkan lebih muda dari kamu, dan itu sah-sah aja. Semua orang pernah kok merasakan naksir seseorang dan juga ditaksir balik.
Jatuh Cinta Itu adalah Sebuah Reaksi Kimia
Jatuh cinta itu adalah perasaan yang nggak ada duanya. Ketika seseorang jatuh cinta, kayaknya perasaan itu bakal ada selamanya. Si dia jadi pusat kehidupan kita. Akal dan logika dilupain dulu, atas nama cinta.
Perasaan “melayang” yang datang bersama rasa gandrung ini bisa dijelaskan dengan zat-zat kimia yang dikeluarkan oleh otak kita. Memang sih, kedengarannya nggak romantis banget, tapi otak kamu itu adalah tempat bercokolnya semua perasaan dan emosimu. Otak kamulah yang mengirimkan sinyal ke tubuhmu, dan membuatmu merasakan semangat dan pahit manisnya “jatuh cinta”.
Zat-zat kimia menjelaskan kelakuan kita begitu kita mulai jatuh cinta. Zat-zat kimia ini berjalan ke bagian-bagian dari otak yang mengatur emosi dan memori kita:
- Dopamine Bilang Aku Tergila-gila Sama Kamu
Pada beberapa bulan pertama ketika kamu naksir seseorang, ada bagian otak kamu yang mengeluarkan zat ini. Biarpun jumlah zat ini cuma sedikit, itu aja sudah cukup untuk memberikan rasa melayang yang kamu rasakan waktu kamu sedang jatuh cinta. Semalaman kamu susah tidur, mikirin hal-hal yang romantis. Karena dopamine juga, kamu jadi kurang berselera makan. Kamu mulai lupa makan, tapi meskipun kamu lapar dan perutmu kosong, kamu tetap happy dan agak crazy. Dopamine juga bikin kamu merasa penuh semangat, kayaknya kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau. Zat ini bener-bener hebat. Karenanya kata-kata “jatuh cinta sampe gila” itu kayaknya bener banget deh. - Serotonin bilang Aku Terobsesi Sama Kamu
Kurangnya zat ini di otak kamulah yang jadi sebab kenapa kamu merasa terobsesi sama si dia yang lagi kamu taksir. Kadar serotonin yang rendah bisa bikin kamu jadi sering mikirin si dia. Curi-curi pandang dan menyimpan foto dia di dompet kamu juga jadi kegiatan sehari-hari. Ngga perlu buru-buru periksa ke psikiater. Yang terjadi sama kamu itu normal kok. Kamu cuma sedang mematuhi perintah dari serotonin kamu yang jumlahnya lagi turun. Ketika kamu bilang sama dia bahwa kamu nggak bisa berhenti mikirin dia, sebenarnya itu serotonin kamu yang lagi rendah itu yang bicara. - Oxytocin bilang Aku Mau Terus Sama-sama Kamu
Kalau akhirnya kamu berpacaran dan dengan bertambahnya sayang kamu, kamu mulai berpikir kalau kamu nggak bisa hidup tanpa dia. Kamu mulai merasa terikat dengannya. Kemanapun dia pergi, kamu ada di sampingnya. Di sinilah oxytocin mulai berperan. Zat ini dikeluarkan oleh otak ketika rasa gandrung dan gairah karena jatuh cinta mulai berkurang dan hubungan yang lebih serius mulai terbentuk.
Tanda-tanda bahwa kamu gandrung sama si dia:
- Kamu tambah sering memikirkan si dia. Rasanya wajahnya nggak bisa hilang dari pikiran kamu.
- Kamu ngga bisa tidur nyenyak. Si dia yang terakhir ada di pikiran kamu sebelum pergi tidur, dia lagi yang langsung kepikiran begitu kamu membuka matamu di pagi hari.
- Kamu tiba-tiba ngga pengen makan. Bahkan makanan kesukaanmu jadi terasa hambar.
- Kamu selalu senang ketemu si dia. Kamu ngerasa senang dan bersemangat cuma dengan mikirin akan ketemu dia.
- Kamu mulai ngikutin dia, nyatet jadwal pelajarannya dan mencari nomor teleponnya … diam-diam, tentunya.
- Tiba-tiba kamu jadi hapal puisi dan lagu-lagu cinta. Kamu juga mulai suka banget sama film-film romantis, padahal seumur-umur cuma pernah nonton film sci-fi.
Dia tertarik sama aku ngga ya? Nih tanda-tanda dia mulai memperhatikan kamu:
- Dia mulai ngajak kamu ngobrol. Cowo kadang memperlihatkan kalau dia naksir kamu dengan cara ngajak kamu ngobrol. Dia bisa kelihatan benar-benar tertarik padamu dengan bertanya tentang harimu dan malah kepingin mendengar pendapatmu tentang bos baru di kantornya.
- Dia menghabiskan lebih banyak waktunya denganmu. Dia mulai mengajak kamu ngopi atau makan siang dengannya. Kamu bakal tahu bahwa dia tambah suka padamu kalau dia tambah sering mengajakmu.
- Dia menceritakan rahasianya padamu. Kebanyakan cowo jarang menceritakan tentang dirinya, bahkan ke teman dekat atau keluarganya. Kalau dia mulai bercerita tentang apa yang dirasakannya di kantor atau dia mengajak kamu ke tempat sepi favoritnya kalau dia lagi pengen istirahat, artinya dia suka banget sama kamu.
- Dia mulai membantumu di sana-sini. Mungkin bentuknya cuma hal-hal kecil, tapi kalau kebaikannya datang nggak terduga dan bertambah sering, kemungkinan besar dia naksir kamu.
- Kamu sering tanpa terduga, ketemu dia di mana-mana. Tiba-tiba dia ikutan kelas yoga, padahal dia ngga pernah tertarik sama yoga sebelumnya.
- Dia mulai menghindarimu. Sebagian cowok memang pemalu banget. Ngga jarang mereka kelihatan ngga suka sama kamu, padahal hatinya selalu dag-dig-dug kalau ada di dekatmu. Cowok kadang takut juga dengan perasaaan mereka. Jangan sedih kalau si dia termasuk yang begini. Dia butuh waktu buat menyadari apa yang dirasakannya ke kamu.
Ada ngga sih love at first sight itu?
Jatuh cinta pada pandangan pertama bisa aja terjadi. Ini terjadi kalau kita langsung merasa tertarik sama seseorang begitu kita melihatnya buat yang pertama kali. Ini bisa terjadi beberapa kali dalam hidup kita. Tapi, cuma sedikit dari rasa tertarik ini yang bisa jadi hubungan yang dewasa dan penuh kasih. Kepribadian atau bakat seseorang bisa menarik perhatian orang lain dan bisa bikin orang jatuh cinta dengannya pertama kali mereka ketemu. Tapi kamu musti tahu, bahwa mencintai seseorang ngga benar-benar dimulai waktu ketemuan pertama itu loh. Walaupun mungkin begitulah yang kita rasakan karena begitulah tubuh dan otak kita merespon. Waktu pertama kali kita merasa tertarik, yang lebih banyak adalah rasa gandrungnya, bukannya cinta. Dengan bertambah dewasanya kamu dan kamu sudah mulai berpacaran, kamu akan nyadar bahwa cinta harus dibarengi dengan komunikasi yang baik dan tanggung jawab. Jadi, nikmati aja hidupmu dan jalani semuanya pelan-pelan. Belajarlah dari orang tua dan teman-temanmu. Pengalaman mereka bisa ngebantu kamu lho supaya lebih ngerti tentang hubungan dengan pasanganmu!
0 comments:
Post a Comment