Pyongyang, Karena lapar, orang jadi mudah gelap mata. Seorang ayah di Korea Utara misalnya, tega memakan dua anaknya karena lapar. Pria itu akhirnya dieksekusi. Dilaporkan sekitar 10 ribu orang telah terbunuh dalam 'kelaparan tersembunyi' di provinsi agraris Hwanghae bagian utara dan selatan. Sementara itu terdapat kekhawatiran meningkatnya insiden kanibalisme di Korea Utara.
"Mei lalu, di desa saya seorang pria yang membunuh dua anaknya dan mencoba untuk memakannya telah dieksekusi oleh regu tembak," ujar seorang informan kepada Asia Press. Demikian dikutip dari Daily Mail, Senin (28/1/2013).
Informan itu menyebut seorang ayah telah membunuh putri sulungnya ketika istrinya sedang bekerja. Kemudian dia membunuh putranya karena telah menyaksikan pembunuhan.
Ketika istrinya kembali, lelaki itu mengatakan dirinya memiliki daging untuk dimakan. Namun sang istri mencurigai suaminya dan menghubungi polisi yang akhirnya menemukan bagian-bagian tubuh dari anak-anaknya.
"Banyak kesaksian yang membuat kami terpukul akibat pemberitaan kanibalisme ini," kata Jiro Ishimaru, dari Asia Press, yang telah mengumpulkan laporan sebanyak 12 halaman.
Bahkan ada seorang wartawan yang melaporkan seorang warga menggali kuburan cucunya sendiri. Mayat sang cucu lalu direbus dan dimakan.
Laporan mengenai kanibalisme dari wilayah ini pun terus terdengar. "Di sebuah desa di Kabupaten Chongdan, seorang pria pria gila pergi dalam kondisi kelaparan dan merebus anaknya sendiri, memakan dagingnya, dan ditangkap," kata seorang pejabat partai buruh Korea yang dikutip The Sunday Times.
Laporan lainnya, seseorang telah memakan bagian tubuh dari temannya dan menjual bagian lainnya sebagai daging kambing. Dikabarkan pula seorang lelaki dieksekusi setelah membunuh 11 orang dan menjual potongan badan tersebut sebagai daging babi. Kanibalisme juga dikabarkan telah merambah penjara-penjara di Korea Utara.
Sejak tahun 1990-an, Korea Utara dihantam bahaya kelaparan antara 240 ribu hingga 3,5 juta orang telah terbunuh. Para wartawan yang menyamar mengatakan makanan dari dua provinsi disita dan diberikan kepada penduduk ibukota Pyongyang. Kekeringan yang melanda semakin menyisakan persediaan makanan yang memang sudah sangat sedikit. Atas kasus kelaparan ini, PBB sudah melakukan kunjungan ke Korea Utara,
Meskipun laporan mengenai kelaparan meluas, namun pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un (30) tetap menghabiskan sejumlah besar uang untuk peluncuran dua roket pada beberapa bulan terakhir. Ada kekhawatiran Kim sedang merancang uji nuklir sebagi protes atas hukuman kepada Dewan Keamanan PBB.
Para kanibal hendaknya mewaspadai penyakit yang bisa muncul akibat kebiasaan tersebut, seperti penyakit Kuru. Penyakit aneh ini biasanya dimulai dengan kehilangan koordinasi sehingga membuatnya goyah saat berjalan, lalu diikuti dengan gejala lainnya seperti timbul tremor, sakit kepala, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan serta perubahan suasana hati yang parah.
Perubahan suasana hati yang parah ini seperti rasa marah yang secara seketika berubah menjadi serangan tawa yang menakutkan. Tawa seram dan mengganggu ini mendorong orang-orang Fore, Papua Nugini, menyebutnya sebagai penyakit aneh Kuru.
Dalam bahasa inggris arti Kuru secara kasar diterjemahkan sebagai The Sickness Laughing. Sebagian besar orang suku mengira ia menderita penyakit mental atau disangka mengalami kutukan.
Setelah dilakukan banyak penelitian ditemukan orang yang menderita penyakit ini mirip dengan penyakit sapi gila atau Bovine spongiform encephalopathy. Tapi sapi gila ditularkan akibat mengonsumsi otak dan jaringan tulang belakang sapi yang sudah terinfeksi. Sedangkan untuk penyakit Kuru disebabkan oleh mengonsumsi jaringan otak manusia yang terinfeksi oleh prion (protein atau partikel yang menyerang). Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan kanibal atau mengonsumsi daging manusia. (detikHealth)
0 comments:
Post a Comment