Ilustrasi |
Astronesia-Ilmuwan menjelaskan fenomena badai debu besar di Mars. Planet merah tersebut diketahui memiliki lanskap tanah yang sangat kering dan sebagian besar diselimuti dengan debu.
Ilmuwan mengatakan, Mars memiliki badai global yang dapat menyebarkan debu itu hingga menutupi seluruh permukaan planet. Satelit yang mengorbit Mars melihat lapisan debu persisten yang mencapai ketinggian tertinggi.
Dilansir Wired, Senin (28/1/2013), ketinggian debu ini bisa mencapai 30 sampai 50 kilometer di atas tanah. Ilmuwan sampai saat ini masih meneliti bagaimana debu-debu tersebut bisa muncul di Mars.
Ilmuwan telah memodelkan "badai debu roket", di mana badai tersebut mampu memunculkan petir di Mars. Badai tersebut memiliki kecepatan 100 kali lipat lebih cepat ketimbang badai biasa, serta mampu menerbangkan debu hingga mencapai atmosfer planet.
Menggunakan instrumen beresolusi tinggi, peneliti menunjukkan bahwa gumpalan debu dalam badai dapat dipanaskan oleh matahari. Dengan demikian, suhu di Mars dapat menghangat dengan cepat.
Karena udara panas naik, maka area tertentu dapat menembakkan "roket debu" ke luar angkasa. "Transportasi vertikal begitu kuat," ungkap ilmuwan planet, Aymeric Spiga dari Institut Pierre Simon Laplace di Paris, Prancis.
Debu tersebut kabarnya dapat melesat dari dekat permukaan ke atmosfer di ketinggian 30 atau 40 kilometer. Kecepatan laju debu tersebut juga mencapai 10 meter per detik (22 mph).
Ilmuwan mengatakan, Mars memiliki badai global yang dapat menyebarkan debu itu hingga menutupi seluruh permukaan planet. Satelit yang mengorbit Mars melihat lapisan debu persisten yang mencapai ketinggian tertinggi.
Dilansir Wired, Senin (28/1/2013), ketinggian debu ini bisa mencapai 30 sampai 50 kilometer di atas tanah. Ilmuwan sampai saat ini masih meneliti bagaimana debu-debu tersebut bisa muncul di Mars.
Ilmuwan telah memodelkan "badai debu roket", di mana badai tersebut mampu memunculkan petir di Mars. Badai tersebut memiliki kecepatan 100 kali lipat lebih cepat ketimbang badai biasa, serta mampu menerbangkan debu hingga mencapai atmosfer planet.
Menggunakan instrumen beresolusi tinggi, peneliti menunjukkan bahwa gumpalan debu dalam badai dapat dipanaskan oleh matahari. Dengan demikian, suhu di Mars dapat menghangat dengan cepat.
Karena udara panas naik, maka area tertentu dapat menembakkan "roket debu" ke luar angkasa. "Transportasi vertikal begitu kuat," ungkap ilmuwan planet, Aymeric Spiga dari Institut Pierre Simon Laplace di Paris, Prancis.
Debu tersebut kabarnya dapat melesat dari dekat permukaan ke atmosfer di ketinggian 30 atau 40 kilometer. Kecepatan laju debu tersebut juga mencapai 10 meter per detik (22 mph).
Sumber: Okezone.com
0 comments:
Post a Comment