Friday, February 1, 2013

Spesies Ulat Bulu Meraja Lela Di Yogyakarta

Spesies Ulat Bulu meraja lela di Yogyakarta, akan tetapi masyarakat khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta tidak perlu khawatir tentang hal tersebut, karena ulat tersebut tidak berbahaya. Berdasarkan penelitian, ulat bulu di DIY berbeda dengan spesies ulat bulu yang menyebar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Ulat bulu yang ditemukan di DIY merupakan spesies Trabala sp dan Maenas sp, yang bukan termasuk ulat bulu gatal, menurut peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Bapak Suputa. Menurut beliau, ulat bulu spesies Trabala biasa hinggap di pohon salam, sedangkan Maenas hinggap di pohon kenanga. Spesies Trabala bertipikal kamuflase, yakni mampu menyesuaikan warna kulit dengan warna batang pohon atau daun, sehingga banyak orang yang tidak menyadari keberadaan jenis ulat itu.

Spesies Ulat Bulu meraja lela di Yogyakarta

Tentunya warga masyarakat Yogyakarta sedikit tenang dengan penjelasan dari Bapak Suputa. Lalau bagaimana dengan Wabah Ualat Bulu di daerah lainnya? Khusus di DKI Jakarta ada hottline untuk ulat bulu, jadi warga bisa melaporkan jika ada keluhan tentang ulat bulu, enak donk :D

Trabala telah ada sebelum isu ulat bulu merebak. Masyarakat biasa menyebutnya ulat kirik, menurut dosen Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Mnurut Bapak Suputu bahwa ulat itu berbeda dengan ulat bulu lain karena tidak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu, tetapi hanya menjadi ngengat. Ulat bulu ini membutuhkan waktu tujuh pekan untuk proses dari telur menjadi telur lagi.

Reproduksi Trabala tidak secepat spesies ulat bulu di Probolinggo karena Trabala biasa bertelur dan berparasit pada satu jenis tanaman. Oleh karena itu, kecil kemungkinan ulat jenis itu berpindah ke jenis tanaman lain dan masuk ke rumah penduduk. Jumlah ulat bulu di DIY masih dalam batas normal. Ulat bulu spesies Trabala dan Maenas hanya mengeluarkan 30-70 telur setiap kali bertelur.

Sangat jelas sekali bahwa ulat jenis tersebut berbeda dengan yang menyebar di Probolinggo. Ulat di Probolinggo merupakan spesies Lymantria marginata dan Arctornis sp, yang termasuk kategori ulat bulu gatal. Lymantria marginata dan Arctornis memiliki semacam spine (duri) di luar tubuhnya. Ulat jenis itu memiliki semacam racun dalam kelenjarnya, yang menyebabkan gatal jika menyentuh kulit manusia.

Reproduksi ulat ini sangat cepat, yakni seekor ulat bulu mampu menghasilkan rata-rata 70-300 telur setiap kali bertelur. Kalau jumlah ulat bulunya banyak, tidak bisa di bayangkan berapa banyak telur yang di hasilkan, dan pasti masyarakat akan resah bila ada ulat bulu dengan spesies Lymantria marginata dan Arctornis sp.

No comments:

Post a Comment