Makin ringannya pekerjaan dengan terlebih dahulu mendownload software, membuat jumlah pelanggan personal cloud storage tumbuh signifikan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh IDC baru-baru ini, sebanyak 19 persen penjual retail mulai melakukan latihan adopsi layanan cloud computing, dan sebanyak 30 persen lebih mulai mengevaluasi implementasi cloud untuk 2-5 tahun mendatang.
Meningkatnya penggunaan personal cloud storage terutama karena kenyamanan dan efektivitas biaya. Pengguna membutuhkan hardware yang lebih sedikit untuk mengunduh data, menghemat waktu dan daya komputasi cloud sebagai salah satu cara untuk mengatasi separuh dari beban kerja yang asli. Meski mendapatkan berbagai kemudahan ada beberapa risiko yang dihadapi oleh pengguna saat menggunakan layanan cloud:
- Kampanye Threat
Banyak kampanye threat yang menyasar pada penyedia cloud dengan berbagai cara. Cybercriminal secara mudah dapat melakukan sabotase akun dengan password yang lemah atau sudah digunakan berulang kali, atau pun unencrypted data.
- Lemahnya Sistem
Lemahnya aplikasi atau bugs memungkinkan data berada pada tingkat risiko yang memberikan peluang kepada cybercriminal untuk melakukan sabotase. Kelemahan ini berada pada bagian depan aplikasi itu sendiri. Sebagian besar aplikasi gratis yang populer menempatkan beberapa jenis pengguna database pada tingkat risiko.
- Biaya Tambahan
Anda mungkin akan dikenakan biaya untuk penggunaan mobile data atau aplikasi. Aplikasi yang malicious juga dapat dikenakan atas biaya layanan premium pada tagihan Anda berikutnya.
- Sulitnya Akses
Lemahnya koneksi internet, service downtime, dan outages dapat memperlambat akses internet untuk data atau software berbasis cloud.
- Penyedia kebocoran data
penggunaan layanan cloud memberikan kendali pada provider. Dropbox pengguna sesekali pernah terkena spam karena situs pihak ketiga terhubungkan pada sebuah layanan. Peretas kemudian mempublikasikan informasi 1M pengguna perangkat Apple, padahal menurut informasi sebagian besar orang pengguna perangkat iOS Apple lebih dari 12 M.
- Faktor Manusia.
Penyerang atau insider malicous akan menggunakan penipuan social engineering dalam menghadapi unknowing employees.
- Serangan pendistribusian denial of service (Ddos).
Serangan DdoS terhadap layanan berbasis cloud akan membuat kesulitan akan akses atau melakukan kontrol aplikasi cloud. Bahkan seseorang dengan pengetahunan teknik minimal pun dapat membeli perlengkapan ini untuk melakukan hal tersebut.
No comments:
Post a Comment