Dream Chaser |
Astronesia-Sierra Nevada Corporation (SNC) yang mengembangkan pesawat luar angkasa Dream Chaser, bersiap untuk melakukan pengujian pertama sebagai bagian dari program luar angkasa komersial NASA.
Dilansir Wired, Rabu (6/2/2013), Dream Chaser merupakan salah satu dari tiga armada luar angkasa yang bersaing untuk mendapatkan kontrak NASA. Dream Chaser ini akan mengganti kendaraan luar angkasa orbiter yang mengangkut astronot NASA ke International Space Station (ISS).
Tidak seperti armada kapsul kompetitor dari Boeing dan SpaceX, Dream Chaser dapat meluncur dan mendarat di landasan pacu. Kabarnya, konsep Dream Chaser persis seperti armada NASA yang dipensiunkan di 2011.
Sierra Nevada mengumumkan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan pembuat kendaraan luar angkasa veteran dan penerbangan raksasa Lockheed Martin. Mereka akan membangun pesawat luar angkasa Dream Chaser kedua.
Perusahaan akan berkolaborasi dengan program kru komersial NASA, di mana saat ini berada dalam tahap Certification Products Contract. Sierra Nevada, SpaceX dan Boeing mengembangkan versi armada luar angkasa mereka yang akan bertemu dengan sertifikasi NASA untuk kemanan dan performa.
"Tim SNC senang bahwa Lockheed Martin akan ikut dalam perluasan tim kelas dunia kami dari organisasi mitra," kata Mark Sirangelo, Kepala Space System Group Sierra Nevada.
Sierra Nevada menjelaskan bahwa pesawat luar angkasa Dream Chaser dipersiapkan untuk meluncur di fasilitas perusahaan di Colorado. Dream Chaser akan turun dari helikopter di ketinggian 12 ribu kaki dan diperkirakan akan mencapai kecepatan sekira 300 knot (345 mph) sebelum menderat di kecepatan 180 knot (207 mph).
Untuk pengujian awal Dream Chaser akan meluncur ke permukaan secara mandiri tanpa pilot. Pengujian ini dijadwalkan dimulai dalam waktu dua bulan ke depan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu, pengujian juga dapat memberikan input untuk lebih memperbaiki karakteristik penerbangan dari desain pesawat tersebut.
Dilansir Wired, Rabu (6/2/2013), Dream Chaser merupakan salah satu dari tiga armada luar angkasa yang bersaing untuk mendapatkan kontrak NASA. Dream Chaser ini akan mengganti kendaraan luar angkasa orbiter yang mengangkut astronot NASA ke International Space Station (ISS).
Tidak seperti armada kapsul kompetitor dari Boeing dan SpaceX, Dream Chaser dapat meluncur dan mendarat di landasan pacu. Kabarnya, konsep Dream Chaser persis seperti armada NASA yang dipensiunkan di 2011.
Sierra Nevada mengumumkan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan pembuat kendaraan luar angkasa veteran dan penerbangan raksasa Lockheed Martin. Mereka akan membangun pesawat luar angkasa Dream Chaser kedua.
Perusahaan akan berkolaborasi dengan program kru komersial NASA, di mana saat ini berada dalam tahap Certification Products Contract. Sierra Nevada, SpaceX dan Boeing mengembangkan versi armada luar angkasa mereka yang akan bertemu dengan sertifikasi NASA untuk kemanan dan performa.
"Tim SNC senang bahwa Lockheed Martin akan ikut dalam perluasan tim kelas dunia kami dari organisasi mitra," kata Mark Sirangelo, Kepala Space System Group Sierra Nevada.
Sierra Nevada menjelaskan bahwa pesawat luar angkasa Dream Chaser dipersiapkan untuk meluncur di fasilitas perusahaan di Colorado. Dream Chaser akan turun dari helikopter di ketinggian 12 ribu kaki dan diperkirakan akan mencapai kecepatan sekira 300 knot (345 mph) sebelum menderat di kecepatan 180 knot (207 mph).
Untuk pengujian awal Dream Chaser akan meluncur ke permukaan secara mandiri tanpa pilot. Pengujian ini dijadwalkan dimulai dalam waktu dua bulan ke depan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu, pengujian juga dapat memberikan input untuk lebih memperbaiki karakteristik penerbangan dari desain pesawat tersebut.
Sumber: Okezone.com
No comments:
Post a Comment