Monday, February 11, 2013

Cek Bahan Kosmetik Untuk Kulit Sensitif

Memiliki kulit sensitif bukan tidak boleh memakai produk skin care atau perawatan kulit. Kulit sensitif tetap memerlukan perawatan, asal kita harus lebih teliti dengan bahan pembuatnya, supaya kulit tidak alergi. Untuk pembersih wajah atau cleanser, sebaiknya jangan pilih produk yang mengandung sulfactan, contohnya Sodium lauryl sulfate (SLS) karena sifatnya yang dapat mengiritasi kulit. Hindari pula produk berbahan paraben (pengawet) dan parfum (pewangi) kimiawi.

"Di masyarakat kita salah satu yang menarik adalah wanginya. Padahal pewangi kimiawi ini banyak menyebabkan reaksi alergi, biasanya produsen skincare akan menggunakan bahan itu di bawah kadar yang sudah ditentukan," jelasnya. Sedangkan untuk pelembab atau moisturiser bisa memakai pelembab yang dijual bebas atau dengan resep dokter untuk pelembab yang mengandung bahan ureal. tetapi ada pula pelembab yang mengandung ceramid.

Ceramid merupakan salah satu bahan minyak di dalam kulit. Bagi prang yang memiliki eksim, kandungan ceremid di kulit berkurang. Secara genetis ceremid tidak terbentuk. Oleh karena itu, pemakaian pelembab ber-ceremid diperlukan, meski harganya cenderung mahal. Bagaimana perawatan kulit sensitif untuk bayi? "Struktur kulit bayi berbeda dengan kulit dewasa. Bayi mempunyai special needs yg harus menggunakan special product," terang Srie.

Hal ini dikarenakan kulit bayi lebih tipis 40 - 50 persen dibandingkan kulit dewasa. Jika kulit bayi iritasi, maka harus diatasi peradangan dan memerbaiki fungsi proteksi dari peradangan. Caranya, gunakan produk anti peradagangan, seperti protection cream untuk daerah diaperes agar tak kontak dengan urine. Gunakan pula sabun dengan pH balance, bahan non alergic, dan rendah sulfactan.

No comments:

Post a Comment