Hasil Sidang Itsbat Penetapan Awal Ramadhan Diputuskan Malam ini. Menteri Agama Suryadharma Ali malam ini (19/7/2012) akan memimpin pelaksanaan Sidang Itsbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menolak mengirim utusannya ke Sidang Istbat, karena dinilai sidang tersebut tidak memberikan solusi soal atas perbedaan penanggalan awal Ramadhan yang terjadi selama ini. Muhammadiyah sendiri telah menetapkan awal Ramadhan 1433 Hijriah jatuh pada hari Jumat, tanggal 20 Juli 2012. "Saya berharap Muhammadiyah hadir di Sidang Istbat. Persatuan dan kebersamaan itu lebih baik daripada perbedaan," ujar Suryadharma.
Suryadharma mengatakan Sidang Istbat itu akan dilakukan rukyah untuk menentukan awal Ramadhan. Setelah mendapatkan laporan dari berbagai daerah mengenai rukyah, baru bisa disimpulkan kapan dimulainya puasa. Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil mengatakan, pihak tetap mengundang Muhammadiyah untuk ikut Sidang Istbat. "Undangan sudah dilayangkan ke Muhammadiyah, sebagai anggota Badan Hisab dan Rukyah (BHR) Kemenag," jelas Abdul Djamil. "Perkara mereka tidak datang, ya tidak apa-apa. Tetapi lebih baik datang untuk menunjukkan kekompakan Islam di Indonesia. Selama ini PP Muhammadiyah cukup aktif dalam mengikuti agenda-agenda di BHR. Termasuk sidang isbat. "Tahun lalu mereka ikut," tegas dia.
Keengganan Muhammadiyah terjadi karena adanya perbedaan criteria kondisi penentuan awal bulan qomariyah, karena hanya Muhammadiyah yang menggunakan criteria WUJUDUL HILAL, dimana sebagian besar organisasi Islam lainnya menggunakan criteria Rukyat (NU, dkk) atau Imkanur Rukyat (Persis dkk), sehingga Muhammadiyah merasa sendirian.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menolak mengirim utusannya ke Sidang Istbat, karena dinilai sidang tersebut tidak memberikan solusi soal atas perbedaan penanggalan awal Ramadhan yang terjadi selama ini. Muhammadiyah sendiri telah menetapkan awal Ramadhan 1433 Hijriah jatuh pada hari Jumat, tanggal 20 Juli 2012. "Saya berharap Muhammadiyah hadir di Sidang Istbat. Persatuan dan kebersamaan itu lebih baik daripada perbedaan," ujar Suryadharma.
Suryadharma mengatakan Sidang Istbat itu akan dilakukan rukyah untuk menentukan awal Ramadhan. Setelah mendapatkan laporan dari berbagai daerah mengenai rukyah, baru bisa disimpulkan kapan dimulainya puasa. Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil mengatakan, pihak tetap mengundang Muhammadiyah untuk ikut Sidang Istbat. "Undangan sudah dilayangkan ke Muhammadiyah, sebagai anggota Badan Hisab dan Rukyah (BHR) Kemenag," jelas Abdul Djamil. "Perkara mereka tidak datang, ya tidak apa-apa. Tetapi lebih baik datang untuk menunjukkan kekompakan Islam di Indonesia. Selama ini PP Muhammadiyah cukup aktif dalam mengikuti agenda-agenda di BHR. Termasuk sidang isbat. "Tahun lalu mereka ikut," tegas dia.
Keengganan Muhammadiyah terjadi karena adanya perbedaan criteria kondisi penentuan awal bulan qomariyah, karena hanya Muhammadiyah yang menggunakan criteria WUJUDUL HILAL, dimana sebagian besar organisasi Islam lainnya menggunakan criteria Rukyat (NU, dkk) atau Imkanur Rukyat (Persis dkk), sehingga Muhammadiyah merasa sendirian.
0 comments:
Post a Comment