Tuesday, May 24, 2011

Pedrosa, Eksekutor Yang Akhirnya Tereksekusi

Seperti yang telah kita duga sebelumnya, insiden antara Dani Pedrosa dan Marco Simoncelli pada pekan lalu di Le Mans pasti telah menyebar kemana-mana. Seri berikutnya yang akan diadakan pada tanggal 5 Juni di Barcelona tentunya akan menjadi balapan yang panas dan penuh emosi bagi para fans Dani Pedrosa. Kita berharap agar Dorna dan FIM bisa melakukan sesuatu agar sirkuit tidak menjadi ajang rusuh seperti pada stadion sepakbola pada umumnya.

Pepatah dari para sesepuh di negara barat sana mengatakan bahwa "people in glass houses shouldn't throw stone", yang artinya adalah 'orang-orang di dalam rumah kaca seharusnya tidak melempar batu. Tapi justru inilah yang pada Dani Pedrosa di musim debutnya. Estoril 2006 menjadi salah satu drama yang terburuk, ketika Dani Pedrosa terjatuh dan menabrak Nick Hayden, rekan satu timnya yang kala itu hampir kehilangan Juara MotoGP.

Tentu saja Hayden mengakhiri balapan di Valencia dengan memenangkan gelar juara dunia, tapi kemenangan ini tidak terlepas karena kesalahan Valentino Rossi yang terjatuh di awal balapan dan kepala dingin Hayden - sampai Hayden dijuluki Mr.Consistency karena menggunakan prinsip biar lambat asal selamat - sehingga mampu mengumpulkan poin di setiap seri balapan.


Hayden saat itu berteriak untuk melepaskan kekesalannya terhadap Pedrosa, tapi setelah itu Hayden menutup rapat mulutnya dan tidak pernah mengungkit masalah ini lagi. Beginilah profesionalisme Hayden yang ternyata belum dicontoh pembalap-pembalap muda MotoGP seperti Stoner dan Lorenzo. Di sisi lain ada Alberto Puig yang merupakan manajer sekaligus mentor Dani Pedrosa yang gagal menutup mulut dengan mengklaim kalau Pedrosa memiliki kesempatan untuk mengejar titel MotoGP tahun ini.

Faktanya adalah pembalap mungil asal Spanyol yang pernah menyabet gelar 125 dan 250cc ini selalu saja kesulitan dalam bertarung memperebutkan gelar MotoGP hingga saat ini. Pedrosa yang pertama kali naik kelas ke MotoGP pada tahun 2006, pernah dua kali menjadi runner up, posisi ketiga selama dua kali, posisi ketiga juga dua kali dan sekali urutan kelima di klasemen akhir pembalap.


Ini adalah musim keenam Pedrosa di MotoGP dan dia telah memenangkan 13 balapan, jika dihitung-hitung sekitar dua kemenangan setiap musimnya. Stoner yang memulai debut MotoGP pada tahun yang sama dengan Pedrosa, telah memenangkan 25 balapan, sementara Jorge Lorenzo yang baru naik kelas MotoGP pada tahun 2008, telah memengangkan 15 balapan.

Dani Pedrosa bisa dikaitkan dengan Randy Mamola dan Max Biaggi untuk jumlah kemenangan seri tanpa pernah meraih titel dan dia adalah pembalap yang paling lama membalap untuk HRC, yaitu enam tahun, tanpa pernah memenangkan satu gelar juara dunia pun.

No comments:

Post a Comment