Wednesday, March 23, 2011

Bocah Raksasa, Usia 3 Tahun Berat 60 Kg

Lu Hao, bocah berusia tiga tahun menjadi bocah raksasa. Beratnya kini sudah lima kali lipat dari usianya. Timbang badan terakhir, beratnya mencapai 59,8 kg.




Saat lahir, bobot Lu normal yakni 2,6 kg. Lalu pada usia tiga bulan, berat badannya mulai bertambah cepat.

Tak perlu heran, selera makan Hao Lu memang luar biasa. Setiap kali duduk di meja makan bersama keluarganya, Hao bisa menghabiskan tiga mangkuk nasi.

“Selera makannya sangat bagus, sampai sekali makan ia bisa habis tiga mangkuk besar nasi. Bahkan porsinya lebih besar dari saya dan ibunya,” kata Lu Yungchen, sang ayah seperti dikutip Daily Mail, Rabu (23/3/2011).

Sebenarnya selera makan Hao mulai mengganggu perasaan kedua orangtuanya sejak bocah itu berusia setahun dan mereka mulai mengawasi pola makannya.
“Tapi sepertinya kami harus menurutinya, sebab kalau kami tidak memberinya makan seperti keinginannya, dia bisa menangis tanpa henti,” kata Chen Yuan, sang ibu.

Sekeras apa pun keluarga itu membatasi asupan Hao dan memaksanya bergerak lebih banyak dari anak lain seusianya, tetap saja berat badan Hao bertambah.

Sekarang Chen Yuan bahkan sudah tidak sanggup lagi menggendong Hao. “Heran, di keluarga kami tidak ada yang badannya seraksasa itu,” katanya.

Hao sendiri agaknya tidak suka banyak bergerak. “Dia lebih suka diantar ke sekolah naik sepeda motor ketimbang jalan kaki,” kata Chen Yuan.

Hao punya banyak mainan, tetapi yang paling dia suka adalah Superman. “Superman bisa terbang dan mengalahkan orang jahat,” kata Hao

Tetapi ketika ditanya apakah ia ingin terbang seperti Superman, Hao hanya menyeringai dan menggelengkan kepala. “Jelas tidak, saya terlalu gemuk,” katanya.

Untuk mendorong Hao lebih banyak berolahraga, pasangan itu memasang ring basket di halaman dan secara rutin mengajaknya berenang di sebuah sungai dekat rumah. Celakanya, semakin banyak olah raga semakin ia lapar, sehingga berat badannya pun terus bertambah.

“Sudah kami bawa ke tiga rumah sakit dan salah satunya menyebut ada tumor di kepalanya, tetapi dua lainya tidak menyebut ada tumor di situ,” kata Yuncheng.

“Dokter sih bilang hormonnya normal. Sulit sekali mengetahui penyebab dia begitu besar. Dan ini membuat kedua orangtuanya semakin khawatir. “Kalau terus begini dia bisa kena serangan jantung,” kata Yuncheng.

“Kami juga khawatir, nanti waktu dia semakin besar, dia bisa menjadi bahan bulliying.

Pasangan ini cukup pusing dengan perkembangan Hao. “Harapan terbesar kami adalah suatu saat Hao bi langsing lagi,” kata Chen.





tribunnews.com

No comments:

Post a Comment