Kekalahan dari Suriah di laga pertamanya di Piala Asia 2011 rupanya sebuah kesalahan amat besar buat Jose Peseiro. Karena itu pihak federasi langsung mencopot pria Portugal itu sebagai pelatih kepala.
Hal tersebut terjadi tak lama setelah Arab secara mengejutkan takluk 1-2 dari Suriah, Minggu (9/1/2011) malam di Doha. Dilaporkan Reuters, Nasser Al-Johar, salah satu staf Peseiro, ditunjuk sebagai suksesornya.
Al-Johar juga mengambil alih tugas pelatih kepala di Piala Asia 2000, ketika Arab memecat Milan Macala setelah kalah 1-4 dari Jepang di pertandingan pembukaan. Ia lalu membawa tim tersebut menembus final, tapi kalah dari tim yang sama.
“Kualitas para pemain tidak seperti yang kami harapkan, mereka tidak bermain dengan hati. Saya menyalahkan para pemain dan telah membebastugaskan pelatih,” demikian pernyataan presiden federasi sepakbola Arab, Sultan bin Fahd bin Abdulaziz.
“Ini tak bisa diterima untuk Arab Saudi. Pelatih punya waktu yang cukup, lebih dari setahun setengah, untuk melakukan sebuah pekerjaan yang sempurna.”
Peseiro (50), yang bertugas sejak Februari 2009, mulai berada di bawah tekanan setelah tim asuhannya gagal lolos ke Piala Dunia lalu di Afrika Selatan, yang merupakan kegagalan pertama negara tersebut sejak 1990.
Begitu kalah dari Suriah, para wartawan langsung mencecarnya di sesi konferensi pers. Ini adalah kali kedua Arab kalah dari Suriah dalam 24 pertemuan sejak 1976.
“Apakah Anda bertanggung jawab untuk itu, dan jika demikian, apakah Anda akan mundur?” tanya seorang jurnalis.
“Saya percaya pada tim ini, saya percaya kami adalah skuad pemenang,” jawab Peseiro dengan tatapan seperti marah pada wartawan tersebut.
“Lihatlah Spanyol di Piala Dunia, mereka kalah di laga pertama dan finish sebagai juara. Kalau kami mengalahkan Yordania dan Jepang di dua laga berikutnya, kami akan lolos ke babak selanjutnya.”
Peseiro, yang pernah bekerja dengan Carlos Queiroz di Real Madrid, juga ditanya apakah media Arab sudah benar dengan mengkritik dia dalam hal pemilihan pemain untuk dibawa ke Qatar.
“Apakah sekarang Anda menyalahkan kami atas kekalahan ini?” tanya seorang wartawan lain dengan kesan sarkas.
“Saya tidak bertanding melawan media. Saya berhadapan dengan Jepang, Yordania dan Suriah,” jawab Peseiro.
“Dengar ya, ini memang bukan hasil yang baik, tapi kami tidak bermain sebegitu buruknya. Kami memperlihatkan semangat yang bagus dan layak memperoleh hasil yang lebih baik.”
Konferensi pers sehari sebelum pertandingan juga diwarnai dengan “perdebatan” antara Peseiro dengan wartawan. Si pelatih mengatakan bahwa dia hanya bisa menjawab para pemainnya, bukan kepada jurnalis.
“Kalian bebas untuk menulis apa saja yang kami mau, tapi jangan menurunkan moral pemain-pemain saya,” tukasnya, sebelum keputusan pemecatan dijatuhkan federasi kepada dia.
via Detiksport
No comments:
Post a Comment