Natal biasanya menjadi suatu momen untuk mendapatkan hadiah, tapi lain halnya dengan dunia balap motor yang sedang mengalami krisis terburuk sepanjang sejarahnya. Sambil kita memeriksa regulasi balapan yang sudah ada, salah satu yang akan membawa MotoGP kembali ke masa kejayaannya dulu, kita melihat keluar masuknya beberapa tim dari kelas Moto2 yang tak pernah terlihat stabil, kelas Moto3 yang akan diselenggarakan pada tahun 2012 nanti kelihatannya juga belum jelas arah regulasinya, dan MotoGP akan memasuki musim 2011 tanpa adanya tanda-tanda kemajuan ekonomi sedikitpun.
Bukti yang paling nyata adalah imbas yang terjadi pada tim pabrikan Yamaha, walaupun telah memenangkan kejuaraan pembalap dan konstruktor lagi pada tahun ini, mereka belum juga mendapatkan sponsor baru untuk menggantikan FIAT. Ini seolah tidak ada gunanya mendapatkan tropi juara dunia yang telah dibuat oleh Dorna. Dorna sebagai pemegang hak pemasaran MotoGP-lah yang memang mengetahui alasan mengapa Yamaha sampai tidak mendapatkan sponsor.
Negosiasi dengan sebuah perusahaan penerbangan yang dimiliki Tony Fernandes, Air Asia, yang telah memberikan keputusan sebagai sponsor untuk GP Malaysia dan GP Inggris, dikabarkan akan batal walaupun sebelumnya telah memperlihatkan keseriusan. Demikian pula, walaupun Air Asia memiliki ketertarikan yang besar pada pasar Australia, negosiasi dengan Casey Stoner juga mengalami kegagalan. Jika Mr. Fernandes dalam waktu satu bulan ini memutuskan untuk mengabaikan kedua tim yang paling sukses pada beberapa tahun belakangan ini, yang mengusung dua pembalap hebat seperti Lorenzo dan Spies, serta superstar asal Australia, Casey Stoner, jadi apa kesimpulan yang bisa kita tarik dari perkembangan ini? Mungkin saja ada masalah menyeluruh dengan kebijakan komersial MotoGP. Jika perusahaan lebih suka mensponsori satu Grand Prix pada biaya yang rendah, atau mensponsori tim dalam kategori kecil, tapi menyembunyikan ' dompetnya' ketika nilai sponsor menyentuh angka jutaan dolar, berarti ada sesuatu yang salah. Bahkan kita tidak bicara tentang berjuta-juta, karena saat ini kita bisa menjadi sponsor utama hanya dengan $ 3.000.000, bahkan kurang dari itu.
Saat ini hanya ada dua pengecualian terhadap peraturan yang ada. Yang pertama adalah Valentino Rossi, dengan sponsor pribadinya yang memberikan bantuan terbatas pada olahraga ini secara keseluruhan, dan yang kedua adalah Ducati, yang memiliki brand image yang kuat dan mampu bersaing di pasaran, yang benar-benar diraihnya dalam beberapa tahun ini.
Suatu brand image yang tidak dapat dimanfaatkan oleh pabrikan seperti Honda dan Yamaha, yang walaupun telah berpartisipasi dalam olahraga ini dalam waktu yang cukup lama, tapi image hebatnya dari sisi kemampuan teknis yang mereka raih dalam balapan tidak cukup dikenal. Dengan kata lain, balap motor memang tidak memiliki image yang jelas dan dapat dipasarkan, tidak secara individu dalam tingkat pabrikan, ataupun dalam suatu kejuaraan.
Karena alasan inilah maka Lin Jarvis, manajer tertinggi di Yamaha, akhirnya memutuskan untuk memulai musim depan tanpa sponsor utama pada motor juara dunia Jorge Lorenzo, sebagai gantinya mereka lebih memilih untuk menonjolkan image perusahaan. Untuk jangka panjang, hal ini mungkin merupakan keputusan yang tepat. Alternatif lain adalah dengan memberikan harga diskon kepada para calon sponsor.
Sepertinya Yamaha sedang menyandang gelar from hero to zero
No comments:
Post a Comment