Monday, December 13, 2010

Foto cumi langka yang bisa melompat terbang ke udara untuk menghindari pemangsa


Foto-foto yang luar biasa menunjukkan salah satu pemandangan paling aneh di alam.

Seorang fotografer dari Inggris menangkap jenis cumi tertentu yang menggunakan alat seperti penggerak jet untuk melompat keluar dari laut dan terbang kira kira setinggi 65 kaki atau 20 meter.

Cumi-cumi terbang berenang di perairan laut dangkal dan melompat dari permukaan air. Mereka kerap dikira ikan terbang. Para cumi-cumi itu sebenarnya terbang menghadap ke belakang, dengan tentakel berjuntai di belakang dan sirip beraksi seperti sayap, membuat mereka seimbang di udara.

Cumi ini sebenarnya terbang melihat ke belakang, dengan tentakel mereka menggantung di belakang mereka dan sirip bertindak seperti sayap, menjaga mereka seimbang di udara.

Sang fotografer, Graham Ekins, 60 tahun, seorang pensiunan kepala deputi guru dari Boreham, Essex, memotret pemandangan langka itu dari perairan selatan Jepang. Awalnya, ia mengira makhluk yang terbang itu ikan, namun begitu menyadari mereka adalah cumi-cumi, ia pun mulai membidiknya dengan kamera

Foto-foto itu menunjukkan makhluk biru sepanjang 8 inchi--yang dalam bahasa latin bernama Todarode pacificus--terbang melalui air setelah melompat untuk menghindari predator. Gelombang busur dari perahu membuat cumi-cumi merasa tengah diburu dan mekanisme instingtif mereka adalah melompat keluar dari laut.



Graham bertutur, setelah pensiun ia kerap bepergian dan memotret pemandangan di alam liar. "Saya beruntung mendapat hasil jepretan ini," ujarnya.

"Foto-foto ini diambil sekitar 1.000 kilometer dari Pulau Bonin, di Pasifik Utara, masih di perairan Jepang," imbuhnya. Saat itu ia melihat sebuah kelompok cumi terbang dan mereka merasakan bahaya dari gelombang yang disebabkan gerakan motor kapal.

"Namun, di atas ada seekor burung yang bernama boby berkaki merah. Mereka menunggu cumi-cumi itu melompat dari air dan lalu menyambar di udara," tutur Graham. "Mereka memiliki banyak pemangsa dan juga penting sebagai sumber makanan di Jepang. Mereka bereproduksi dengan produktif dan hanya hidup dalam jangka waktu setahun," imbuhnya.

"Sungguh tidak banyak foto yang menangkap mereka melompat, meski banyak orang menemukan mereka melompat ke dek kapal di pagi hari,"ungkap Graham.

sumber : dailymail , republika

No comments:

Post a Comment