Monday, November 1, 2010

Van Gaal cekcok dengan manajemen Muenchen



Juara bertahan Bundesliga Bayern Muenchen tengah menghadapi permasalahan intern, setelah pelatih Louis van Gaal dianggap tidak bisa bekerja sama lagi dengan pihak manajemen kepengurusan tim.
Dalam pernyataan yang dirilis pada awal pekan ini mengatakan kalau presiden Bayern, Uli Hoeness menggambarkan sosok Van Gaal sebagai seseorang yang sulit diajak bekerja sama, karena tidak mendengar pendapat pihak lain dan juga miskin strategi dalam memilih skuadnya saat ini.

Pimpinan pihak kepengurusan klub, Karl-Heinz Rummenigge, telah berbicara dengan Hoeness dan Van Gaal secara terpisah pada Senin ini dan segera membuka rapat kepengurusan yang melibatkan pelatih, presiden dan direktur klub, Christian Nerlinger.

"Saya bahkan sulit untuk berkomunikasi dengannya," ujar Hoeness. "Sangat sulit berbicara dengannya karena ia tidak ingin menerima masukan dari orang lain."

Hoeness mengatakan bahwa Van Gaal dianggap gagal dalam memberikan dukungan kepada pemain-pemain cadangannya dan setidaknya empat atau lima pemain akan dievaluasi keberadaannya di skuad utama dan berupaya mempertahankan agar pemain-pemainnya tidak hengkang.

"Kini mereka berada bersama-sama kami dan berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari kekacauan tim ini dari masalah," lanjutnya.

Sosok Van Gaal mulai dikenal di kalangan sepakbola Eropa pada tahun 1995, dimana saat itu ia membesut Ajax Amsterdam menjadi sebuah tim yang disegani di seantero Eropa dan kemudian ia melanjutkan karirnya bersama Barcelona dengan memberikan dua gelar La Liga dan satu Piala Liga.

Akan tetapi hubungannya yang kurang harmonis dengan pihak media Spanyol, membuat Van Gaal memutuskan untuk angkat kaki dari Barcelona.

Pada Jumat kemarin Bayern sukses memetik kemenangan 4-2 atas Freiburg, dan Hoeness mengaku sangat senang dengan performa pemain-pemain lapisnya tersebut.

"Demichelis mencetak gol pembuka, kendati ia sendiri berpeluang untuk meninggalkan klub ini," ungkap Hoeness.

"Sementara Gomez, yang menciptakan gol kedua pada pertandingan itu, seharusnya sudah mengenakan kostum Liverpool saat ini. Juga Tymoshchuk, yang turut menyumbangkan gol, dia yang terbaik di paruh kedua.

"Tentu hal ini membuat anda terheran-heran mengapa pemain yang sudah membuktikan kapasitasnya selama satu musim terakhir dibilang sudah tidak layak lagi bermain untuk Bayern.

"Dan kini, lihatlah penampilan mereka pada pertandingan tersebut, keseluruhannya bisa mencetak gol dan ini membuat kami jadi memetik kemenangan," kecamnya.

Hoeness berharap dengan adanya kritik pedas itu bisa mengubah karakter keras Van Gaal yang dianggap keliru dalam menangani pemainnya, namun ia tidak yakin pelatih asal Belanda itu akan merubah keputusannya.

"Van Gaal merupakan sosok yang keras dan ia tidak akan mentolerir satu masukan pun dari orang lain. Mungkin dia hanya memuji saja, tetapi ia sendiri memiliki jalannya," tutup Hoeness.

(via biangbola, images by gettyimages)

No comments:

Post a Comment