nih penampakanya :
statement resmi peluncuran uang baru pecahan 1000 (koin) dan 10000 (kertas) :
No.12/36/PSHM/Humas
Judul : Uang Logam Rp. 1.000 dan Uang Kertas Rp. 10.000 Disain Baru Resmi Diluncurkan
Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.DR. Boediono meresmikan mulai beredarnya uang logam (UL) Rupiah pecahan 1.000 (seribu) Tahun Emisi (TE) 2010 dan uang kertas (UK) Rupiah pecahan 10.000 (sepuluh ribu) desain baru di Gedung Bank Indonesia Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 20 Juli 2010. Hadir dalam acara tersebut a.l. Pjs. Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, serta Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, sebagai penerima replika uang baru. Dalam laporan singkatnya, Darmin Nasution menyampaikan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat perlu didukung dengan ketersediaan uang Rupiah yang memadai dan mudah dikenali ciri-ciri keasliannya, guna memperlancar kegiatan transaksi.
Uang logam Rupiah pecahan 1.000 (seribu) bergambar Garuda Pancasila pada bagian depan. Sedangkan pada bagian belakang bergambar angklung dengan latar belakang Gedung Sate, Bandung – Jawa Barat. Uang tersebut berwarna putih keperakan, yang terbuat dari besi/baja yang dilapisi dengan nikel (nickel plated steel). “Pemilihan gambar angklung sebagai alat musik tradisional merupakan wujud pelestarian kebudayaan nasional. Demikian juga halnya dengan gambar Gedung Sate di Bandung – Jawa Barat sebagai wujud pelestarian tempat bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia”, tambah Darmin.
Perubahan pada uang kertas pecahan 10.000 (sepuluh ribu) bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi elemen desain atau up-grading yang dilakukan terutama pada warna dominan yang semula berwarna ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan. Meski terdapat pula perubahan pada unsur pengaman lainnya, namun demikian elemen desain utama seperti bahan uang, gambar utama dan ukuran uang tetap atau tidak mengalami perubahan. “Uang kertas pecahan Rp10.000 desain lama masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia” tegas Darmin.
Perubahan lainnya pada disain uang kertas pecahan 10.000 (sepuluh ribu), adalah sbb:
1. Penambahan unsur pengaman rainbow printing dalam bidang berbentuk segi lima yang memiliki efek berubah warna (efek pelangi) apabila dilihat dari sudut pandang tertentu, pada sebelah kanan gambar utama,
2. Penambahan desain berbentuk lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah dan ditengahnya berwarna putih yang letaknya tersebar pada sebelah kanan gambar utama,
3. Perubahan kode tuna netra (blind code) berupa satu buah lingkaran yang semula tidak kasat mata (visible) menjadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba (cetak intaglio), terletak pada samping kanan gambar utama,
4. Penggantian tinta berubah warna (Optically Variable Ink) berupa segi delapan yang berubah warna dari hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang berbeda, menjadi desain logo BI di dalam bingkai berbentuk ornamen daerah Palembang dan tidak berubah warna (cetak offset), terletak pada sebelah kanan bawah uang.
Keterangan gambar dan ciri-ciri uang tersebut dapat dilihat pada website Bank Indonesia.
Jakarta, 20 Juli 2010
Direktorat Perencanaan Strategis dan
Hubungan Masyarakat
Dyah N.K. Makhijani
Direktur
kompas
sekilas cerita uang baru :
Gara2 uang baru pecahan 1000 dan 1000 ini, sampe2 sempet brantem sama tukang bakso keliling, begini critanya... :
saya : (abis makan) brapa bang ?
Tukang bakso : 6000 rupiah aja bos.
saya : nih bang (saya kasih uang pecahan 10000 yg baru..)
tukang bakso : apaan nih? kok uangnya luntur begini...? (nada nyolot)
saya : ??????%#$^#^$ luntur apaan si? (nada kesel)
tukang bakso : kok jadi biru ungu begini.. uang palsu ya? (sok tau)
saya : yee... itu uang baru bang.. emang gak tau?
tukang bakso : uang baru mah yg 2000 aja.. jgn boongin saya ya (sok tau lagi)
(di tengah percakapan yg gak jelas ada tetangga lewat - seorang ibu -)
Tukang bakso : bu, maaf mau tanya ini emang uang baru ya? (sambil nunjikin uang saya)
ibu : iya itu yg paling baru bang. emang knp?
saya : hahahaha... makanya gerobaknya dipasang tv bang biar tau berita.. (untung ada orang ketiga jdi gak usah capek jelasin ke abang bakso)
tukang bakso : maap ya mas.. saya kira uangnya yg luntur, soalnya jrang liat sayanya.. (dalem hati gw : hri itu kan baru hari kedua peluncuran uang baru... ya otomatis blom bnyak beredar.. caBe deh..)
No comments:
Post a Comment